Regatta Mewakili Keunggulan Properti Indonesia di Mata Dunia

   Proyek Regatta adalah merupakan bagian dari Pantai Mutiara. Menurut General Manager Badan Kerjasama Mutiara Buana (BKMB) Chandra M. Makmoen, ide dari pengembangan kawasan Pantai Mutiara sendiri terinspirasi hunian di Goldcoast dimana jika di darat orang dapat memarkirkan mobil dan di sisi air orang dapat memarkirkan kapal, sehingga konsep ini diistilahkan dengan nama Canal Estate. Kawasan tersebut di bangun sekitar tahun 80 an. Awalnya hanya dibangun hunian yang sangat prestisus karena terletak dekat dengan laut dan kemudian berkembang hingga sekarang. Dari segi bentuk kawasan Pantai Mutiara seperti peninsula (semenanjung) yang menjorok kelaut lebih kurang 2 Km. Ujung peninsula tersebut kemudian direncanakan untuk pembangunan apartemen dengan luas lahan 11 ha. rencana tersebut kemudian direalisasikan dengan pembangunan suatu komplek apartemen dan hotel yang dinamakan Regatta. 

    Proyek Regatta ini dikembangkan sejak 2006. Untuk pembangunan Regatta sendiri terdiri dari 3 tahap, Pengembangan tahap pertama terdiri dari 4 tower apartemen strata title yang telah rampung pembangunannya, Setiap tower tersebut terdiri dari 24 lantai dan memiliki 92 unit apartemen. Untuk tahap selanjutnya, BKMB berencana melanjutkan ke tahap kedua yaitu pembangunan tiga tower apartemen dan waterpark. Sedangkan pada tahap ketiga akan dibangun tiga menara apartemen terakhir bersama dengan hotel dengan desain yang unik. Namun menurut Chandra M. Makmoen pembangunan tahap selanjutnya masih dalam taraf pengkajian serta evaluasi kembali, baru setelah itu akan di mulai tahap konstruksi untuk tahapan kedua dan ketiga. Diatas kertas, Chandra mengatakan target penyelesaian keseluruhan kompleks Regatta adalah selama 8 tahun, sehingga terbilang cukup untuk waktu pengembangan kedepannya. 

   Dalam pengembangannya sendiri Regatta melibatkan tenaga dari luar negeri serta dalam negeri. Untuk perancangan keseluruhan komplek, Regatta menggunakan jasa arsitek dari Inggris yaitu WS. Atkins, yang merancang hotel Burj Al-Arab di Dubai. Dan untuk kulit luar bagunan pihak pengembang menggunakan Facade Consultant dari luar negeri untuk menjaga kualitas bangunan. Bangunan Regatta sendiri sebelumnya melalui banyak proses uji dan analisa antara lain tunnel test di Inggris dan façade test di Singapore. Biaya untuk pengembangan Regatta diperkirakan mencapai Rp. 3,5 triliun. 

    Saat ini untuk pembangunan tahap satu yang sudah selesai dan unit yang sudah terjual mencapai 80% sedangkan untuk tingkat huniannya sendiri mencapai 40% hal ini karena banyak pembeli yang menjadikan apartemen ini sebagai second home, sehingga banyak dihuni ketika weekend saja atau masa liburan. 

This entry was posted in . Bookmark the permalink.

Leave a Reply